Jumat, 11 Desember 2009

Sabar dalam Hidup

Sabar merupakan ciri khas manusia. Selain dikaruniai akal, manusia juga dikaruniai nafsu dan hati adalah penyeimbang dari nafsu. Dan sifat sabar letaknya ada pada hati yang lapang. Jika seseorang kehilangan kesabaran yang dikendalikan leh hati yang jernih, maka akan muncul tindakan diluar kontrol yang pada akhirnya akan menimbulkan penyesalan.

Untuk itulah, sifat sabar harus dipupuk. Karena sabar dalam arti yang positif bisa menimbulkan energi hidup yang semakin menantang. Sabar bukan berarti tanpa usaha, tapi sabar dapat juga dikatakan sebagai strategi dalam menyelesaikan suatu persoalan.

Sebagian besar kesabaran adalah menahan diri dari dari hawa nafsu yang jahat dan terlepas dari pegaruhnya. Kesabaran memaksa anda untuk berfikir dan bertindak lebih cerdas. Kesabaran ibarat makanan pahit yang tidak mudah untuk dimakan. Karena kesabaran memerlukan waktu, mulai dari menahan marah hingga anda akan terbiasa untuk bersabar.

Allah berfirman dalam al-Quran, surah Al-i Imran, ayat 200: " Wahai orang yang beriman, bersabarlah dan perkuatkanlah kesabaran di antara sesama kamu, dan bersedialah kamu, serta bertakwalah kepada Allah, agar kamu sekalian memperolehi kemenangan."

Imam Al-Gazai dalam kitab Mukasyaful Qulub menuliskan bahwa “Barangsiapa yang bersabar untuk taat kepada Allah, maka Allah akan memberinya tigaratus tigkat surga kelak dihari kiamat. Setiap tingkat seluas antara jarak langit dan bumi. Barang siapa yang bersabar dalam menghindari larangan-larangan Allah, maka Allah akan memberinya enam ratus tingkat di surga kelak di hari kiamat. Setiap tingkat seluas jarak antara langit ketujuh dan bumi ketujuh. Dan barangsiapa bersabar menghadapi musibah, Allah akan memberinya tujuh ratus tingkat di surga. Setiap tingkat jaraknya antara Arasy dan bumi.

Menurut Yusuf al-Qardhawi, sabar dapt diterapkan dalam enam persoalan hidup sebagai manusia yang beriman, yaitu;

  1. Sabar dalam menerima cobaan

    Cobaan sering dipahami sebagian orang hanya pada masalah-masalah yang terkait dengan musibah atau kesulitan-kesulitan hidup. Namun cobaan juga bisa diartikan dalam hal kebahagiaan. Misalnya, ketika kita mendapat rizki, kita mau bersyukur atau tidak? Karena kebahagiaan juga memerlukan kesabaran untuk menghadapinya.

  2. Sabar dari keinginan hawa nafsu

    Nafsu jika tidak dikendalikan sering mengarah kepada perbuatan dosa dan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Untuk itu, kesabaran juga diperlukan dalam mengendalikan hawa nafsu. Misal ketika jalan-jalan, ada dompet tetangga jatuh. Kebetulan disekitar TKP tidak ada orang yang melihat. Apakah yang akan dilakukan? Mengembalikannya atau menyimpan uang yang ada di dalamnya?

  3. Sabar dalam taat kepada Allah

    Menjadi pribadi yang taat kepada perintah Allah tentu saja memerlukan kesabaran. Misal kita kita setiap hari sholat tapi tetep aja gak ada yang berubah atas diri kita. Jangan terus kita berhenti sholat, tapi ingatlah bahwa semua itu butuh usaha, kekuatan dan juga kesabaran.

  4. Sabar dalam berdakwah

    Menyeru orang tentang agama juga memerlukan kesabaran. Misalnya saja yang sering terjadi, kita mengajak orang untuk tidak mabuk belum mau jangan langsung kita memaki-makinya. Kalau kita maki-maki maka usaha kita untuk berdakwah akan sia-sia bahkan akan menambah musuh. Naudzubillahimindzalik

  5. Sabar dalam perang/membela diri

    Perang dapat diartikan perang melawan hawa nafsu dan perang fisik. Perang membela kebenaran amat sangat membutuhkan kesabaran dan juga strategi tentunya agar tidak kalah atau mati dengan sia-sia.

  6. Sabar dalam pergaulan

    Dalam masyarakat sekitar kita tentunya banyak pola hidup yang kurang pas, misalnya saja maen (judi), medok (selingkuh), mabuk dll. Agar kita tidak terjerumus dalam pola hidup yang seperti itu kita diharuskan untuk sabar dan bersikap bijak dalam menyikapinya. Jangan sampai kita terjerumus dalam pola hidup itu dan jangan sampai kita dijauhi orang-orang sekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar