Rabu, 10 Februari 2010

Belajar dari Cacing

Anda pasti pernah melihat cacing. Entah itu di kebun, sawah atau ladang. Cacing adalah binatang melata yang hidup di tanah. Mungkin sebagian orang akan jijik melihatnya. Namun jika Anda perhatikan, pasti Anda akan berfikir betapa lemahnya binatag ini. Bagaimana tidak, ia tidak memiliki tangan, kaki dan mata.Cacing seolah-olah tidak
 mempunyai sarana yang layak untuk survive atau
 bertahan hidup.Tapi bukan itu yang akan saya bahas pada tulisan saya kali ini.
Dengan segala keterbatasannya cacing mampu bertahan hidup. Tak henti-hentinya ia mencari rizki yang telah dberikan Allah kepadanya. Meski kita hatu, bagaimana kondisi si cacing ini..
Sekarang coba bandingkanlah dengan manusia. Kita di ciptakan Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Sebagaimana firman Allah QS At Tiin ayat 4;
”sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.

Banyak diantara kita berputus asa terhadap nikmat yang diberikan Allah. Kadang saking parahnya sampai bunuh diri. Apakah Anda pernah melihat cacing bunuh diri gara-gara putus asa dengan kondisinya yang serba kekurangan? Tidak kan?
Akhir kata, saya hanya ingin berpesan bahwa apapun kondisi Anda syukurilah itu sebagai karunia Allah. Jangan putus asa atas segala yang diberikannya. Kalau berusaha pasti ada jalan.
Read More..

Sabtu, 06 Februari 2010

Belajar dari Lebah

Siapa yang tidak tahu lebah? Binatang sejenis serangga yang menghasilkan madu. Lebah, salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang mengandung banyak hikmah. Karena pada diri lebah memiliki banyak keunggulan / kelebihan.

Allah berfirman dalam Al Qur'an surat An-Nahl: 68-69;
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia", kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan”.

Read More..

Selasa, 29 Desember 2009

Sebuah Semangat


Segala sesuatu yang diciptakan Allah di dunia ini tidak ada yang sia-sia namun mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Misalnya; air untuk munum, udara untuk bernafas, dan masih banyak lagi ciptaan Allah yang lainnya termasuk manusia. Manusia diciptakan Allah dengan bentuk/ wujud yang paling sempurna diantara makhluk-makhluk-Nya yang lain. Firman Allah dalam surat At-Tiin Ayat 4; “Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. Dengan melihat penggalan ayat tersebut jelaslah bahwa Allah tidak ingin manusia menjadi hina. Allah menciptakan manusia dengan bentuk paling sempurna agar manusia yang menjadi wakil-Nya di bumi juga menjadi makhluk yang mulia. Manusia juga dibekali dengan nafsu, akal, ilmu dll, itulah yang menjadi pelengkap kesempurnaan manusia tersebut. Maka pergunakanlah itu dengan baik, disamping akan menghasilkan hal-hal yang baik, juga akan mendapatkan ridho-Nya.

Bercita-citalah setinggi langit dan berpikirlah untuk maju. Jadikanlah hari ini lebih baik daripada hari kemarin. Kita diciptakan bukan untuk kalah dan bukan pula untuk gagal, tapi kita diciptakan Allah sebagai wakil-Nya di bumi. Jadilah pribadi yang selalu optimis. Karena optimis merupakan kegigihan untuk memperjuangkan sasaran untuk menuju kesuksesan. Meski gagal, namun pandanglah kegagalan itu sebagai situasi yang dapat kita kendalikan ketimbang sebagai kekurangan pribadi. Ingatlah Allah dekat dengan kita, Ia ingin agar kita berhasil karena itu, Allah senantiasa mendampingi kita dengan suara-suara hati yang merupakan pengejawantahan sifat-sifat-Nya.

Kekuatan pikiran bawah sadar yang seringkali membuat sugesti, adalah energi dahsyat yang berguna bagi diri kita. Untuk itu, bangkitkanlah energy itu, biarkan ia membara dalam dada. Doktrinlah diri sendiri untuk mengingat Kebesaran Allah, isi sanubari dengan menyebut “Maha Besar Allah ” setiap waktu. Maka kekuatan energi akan mengalir dan membakar semangat. Kemudian tetapkan kemauan, dan bedakan antara kemauan “biasa” dan kemauan yang “membara”. Rahasia sebuah keberhasilan adalah terus menerus mengingat bahwa kita lebih baik daripada yang kita pikirkan.

Janganlah menjadi pribadi yang selalu rendah diri, selalu meremehkan diri sendiri. Kalau anda menyadari, andaikata komputer di jadikan satu komputer yang paling canggih sekalipun, tidak sanggup menyaingi manusia sebagai ciptaan Allah. Sadarilah bahwa Allah sudah memberi modal pada diri kita, sekarang tinggal bagaimana kita menggunakan. Jangan sia-siakan pemberian Allah ini. Yakinlah bahwa kita dirancang dan diciptakan sedemikian rupa sempurnanya bukan untuk kalah dan bukan pula untuk gagal tapi kita diciptakan untuk berhasil. Tanamkan pada diri sendiri bahwa “SAYA HARUS BISA…!!!”. Karena tidak ada alasan untuk mengatakan “tidak”. Kita telah diberi modal yang luar biasa oleh Allah. Allah berfirman dalam Q.S. Ar Ra’d ayat 11;“…..Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri……..”

Read More..

Belajar dari Buah Semangka



Tumbuhan semangka merupakan salah satu tumbuhan ciptaan Allah. Tumbuhan ini tumbuh subur di daerah tropis. Jika dikonsumsi, rasa buahnya sungguh enak sekali. Apalagi dikonsumsi dikala panas terik matahari. Rasanya nikmat sekali.
Perhatiknalah tanaman semangka. Tanaman itu kecil, tidak sekuat pohon kelapa. Dia tumbuh menjalar di tanah dan daunnya bahkan batangnya mudah untuk dimakan kambing atau sapi. Berbeda dengan kelapa yang tumbuh tinggi. Kambing atau sapi tak akan cukup meraihnya. Batangnyapun keras,gigi  mereka tak akan mampu mengunyahnya. Namun mampu menghasilkan buah yang ukurannya tidak kalah dengan buah kelapa namun rasanya manis.
Manusia yang oleh Allah diciptakan sebagai makhluk yang diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah surat At-Tiin Ayat 4; “Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. Manusia memiliki akal, pikiran, kecerdasan, nafsu yang kesemuanya itu jika dioptimalkan akan mampu menghasilkan sesuatu yang besar dan bermanfaat. Lihatlah tanaman semangka, meski tubuhnya kecil namun buahnya besar, berkali-kali lipat ukuran tubuhnya.
Karena itu jangan sia-siakan pemberian Allah ini. Yakinlah bahwa kita dirancang dan diciptakan sedemikian rupa sempurnanya bukan untuk kalah dan bukan pula untuk gagal tapi kita diciptakan untuk mampu menghasilkan sesuatu dan berhasil. Tanamkan pada diri sendiri bahwa “SAYA HARUS BISA…!!!”. Karena tidak ada alasan untuk mengatakan “tidak”. Kita telah diberi modal yang luar biasa oleh Allah. Allah berfirman dalam Q.S. Ar Ra’d ayat 11;“…..Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri……..”
Read More..

Belajar dari Pohon Pisang


Pohon pisang atau orang jawa menyebutnya “gedang”merupakan salah satu jenis tumbuhan yang diciptakan Allah yang bermanfaat bagi manusia. Karena pohon pisang sangat bermanfaat, orang menanam pohon ini di kebun, sawah, tegal atau pekarangan orang. Selain punya rasa buah yang enak, ternyata kita juga dapat belajar dari pohon pisang. Sebab belajar adalah kebutuhan pokok bagi setiap orang. Sejak dari tingkatan paling rendah sampai dengan paling tinggi, disadari maupun tidak semua melakukan kegiatan belajar.Namun tidak setiap orang belajar dapat dengan mudah memahami materi belajarnya.
  1. Pohon pisang mempunyai daun lebar yang selain dipakai untuk membungkus makanan seperti bakmi, nogosari, pecel, bisa dipakai sebagai payung atau perlindungan dari guyuran air hujan maupun terik matahari yang panas. Sebagai manusia kita harus mengayomi atau melindungi. Maka tak heran jika orang jawa menyebut gedhang = “gegayuhane dhasar ngayomi” yang artinya cita-citanya menjadi pelindung.
  2. Pernahkah Anda memotong pohon pisang? Pohon pisang bila dipotong sebelum menghasilkan buah, akan tumbuh lagi, lagi dan lagi sampai menghasilkan buah yang manis baru kemudian mati. Hal ini mengisyaratkan pada kita untuk pantang menyerah dan mundur sebelum tercapainya tujuan. Apalagi untuk tujuan yang mulia.
  3. Coba perhatikan lagi pohon pisang. Pohon pisang telah punya anak-anak yang siap menggantikannya sebelum mati. Anak-anak pisang inilah yang akan menghasilkan buah yang manis dan mengandung vitamin kalau kita konsumsi. Sebagai manusia kita juga jangan lupa dengan generasi muda. Jadilah pribadi yang patut di teladani kemudian bimbinglah mereka menjadi generasi penerus yang tangguh, berguna bagi nusa dan bangsa.
Read More..